Rabu, 14 September 2016

tulang patah

Inilah Pokok Berkesan Merawat Tulang Patah, Ketuat, Sakit Sendi Tulang Yang Ramai Tak TAHU !!



Ketika saya masih belajar di IPT dulu, saya ada mengikut seorang kawan ke pendalaman di Rompin, Pahang, untuk berjumpa dengan seorang Tok Batin. Sahabat saya ini ada masalah patah tulang di bawah buku lali kaki akibat dilanggar oleh seorang mat rempit ketika dia dalam perjalanan pulang dari kuliah malam. 

Dipendekkan cerita, saya melihat Tok Batin itu tak membaca apa-apa pun, dia cuma mengambil beberapa batang pokok dan tumbuk, kemudian disapu pada tempat yang patah dan dibalut dengan daun pisang. 

"Balutan ini jangan dibuka selama tiga hari dan tidak boleh terkena air selama tempoh tersebut," katanya. 

Selepas tiga hari berlalu, kami pergi berjumpa dengan Tok Batin. Saya jenis yang pantang tengok ilmu baru, terus saja nak menadah. 

"Tok tampal apa di kaki kawan saya itu? Cepatnya boleh sembuh?" soal saya. 

"Alah, pokok tulang saja," jawabnya. 

"Tak payah baca jampi ke Tok?" saya kehairanan. 

"Tak payah, dah memang itu saja ubatnya. Nak jampi-jampi buat apa?" soalnya kembali. 

"Saya nak ilmu ini, boleh tak Tok?" pinta saya sopan. 

"Boleh saja, jarang sangat anak muda seperti kamu ini minat berubat. Mari ikut saya, kita tengok pokok itu." katanya lalu kami pun pergi ke belakang rumahnya. 

Tok Batin menunjukkan pokok itu dan diajar petua bagaimana mahu mengambilnya.

Menurut Tok Batin, pokok itu boleh digunakan untuk kes tulang patah, bengkak atau seliuh. Namun, pokok ini eloklah diambil pada waktu petang sebelum malam. Nak mengambilnya pula, biar yang bahagian bawah tetapi bukan yang jenis sentuh tanah. Ambil ranting yang lekuknya ke atas. Yang turun ke bawah tak boleh dijadikan ubat.

Cara rawatannya pula, mudah sahaja. Hanya tumbuk, tampal dan balut dengan daun pisang. Semudah A B C.

"Kalau dibalut dengan kain saja, tak jadi ke Tok?" soal saya.

Menurut Tok Batin, ianya tidak akan berkesan kerana tujuan membalut dengan daun pisang adalah bagi memberi kesejukan kepada kulit dan tidak melepuh. Kebiasaannya selepas tiga hari, barulah boleh dibuka dan inshaAllah sembuh. 

Bila sudah mendapat ilmu itu, saya pun cubalah pada seorang kawan yang patah tulang lutut. Alhamdulillah menjadi. Tetapi bukan tiga hari, enam hari dengan dua kali balutan. 

Jadi di bulan yang mulia ini, saya izinkan sesiapa yang mahu menggunakan ilmu ini. InshaAllah sembuh. 

Pokok Tulang ini dikenali sebagai Pokok Tetulang yang selalu dijadikan sebagai pokok hiasan dan mudah dicari di Nursery. - Darul Manzil

Tambahan:

1. Merawat bisul, kesan bengkak dan patah.

Untuk merawat ketiga-tiga perkara di atas, ranting dahannya yang segar perlu dilayurkan terlebih dahulu di atas api yang sederhana besar. 

"Layurkannya atas api dalam beberapa minit dan bila kepanasannya reda sedikit, tuapkan rantin dahan pokok tetulang ini pada tempat yang berkenaan. Balutlah dengan kain yang bersih. Amalkan sehingga kesan kesakitannya hilang.

2. Hilangkan ketuat

Ambil cecair getah berwarna putih yang keluar apabila dipatahkan mana-mana dahannya yang sudah matang. Selawat dan sapu pada kawasan yang terkena ketua setiap hari sehingga hilang. 

3. Sakit Sendi Tulang

Patahkan beberapa ranting pokok tulang bersama getahnya. Rebuskan pokok tersebut dan air rebusan itu digunakan sebagai air mandian. - Arie Dwen | The Reporter

terkena sihir

Jika Anda Maupun Sanak-Saudara Anda Terkena Sihir, Santet, Teluh, Guna-Guna dsb. Begini Cara Mengobatinya : ""Tolong Di SHARE agar Banyak Yang Tau ..!!!




Jika Anda Maupun Sanak-Saudara Anda Terkena Sihir, Santet, Teluh, Guna-Guna dsb. Begini Cara Mengobatinya : ""Tolong Di SHARE agar Banyak Yang Tau ..!!!




Sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh sahabat dari jordan; Setelah membeli kayu bakar, orang ini kemudian di rumahnya memilih kayu kayu tersebut. Tak terduga, dia menemukan sebuah kayu yang agak aneh, kayu tersebut terbungkus plastik dengan rapi, setelah dibuka ternyata kayu tersebut dipenuhi dengan paku paku dengan pola pakuan yang aneh. Melihat ada yang ganjal, dia pun pergi membawa kayu tersebut ke seorang Syaikh.
 
Syaikh berkata: "kayu ini adalah tumbal sihir, diperuntukkan atas satu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan beberapa orang anak, selama paku ini masih menancap, satu keluarga tersebut tengah dalam keadaan sakit, dan hanya Allah yang mengetahui jenis sakitnya.." Lalu Syaikh itu berkata kembali: "Alhamdulillah kamu belum membakar kayu ini, jika itu kamu lakukan, niscaya satu keluarga tersebut akan Mati semua". Berikut cara pengobatan sihir sesuai dengan resep Rasulullah Saw.

A. PENGOBATAN SIHIR

Pengobatan sihir bisa dilakukan dengan dua cara:

Pertama, dengan ruqyah yang sesuai syariat

Di antara metode yang pernah dipraktikkan dan itu mujarab adalah

1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara.

Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi.

Caranya:

a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.

b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):

1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
3) QS. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)
8) Gunakan sisanya untuk mandi.
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang.

(Metode ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthani dalam buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35).

2. Membaca beberapa ayat alquran kemudian ditiupkan

Caranya:

a. Baca surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
b. Ulangi sebanyak 3 kali atau lebih
c. Baca ayat di atas, sampil ditiupkan dan diusapkan ke bagian tubuh yang sakit.
d. Baca doa-doa ketika menjenguk orang sakit.


Kedua, menghancurkan simpul sihir

Cara kedua ini adalah metode menghilangkan sihir yang paling mujarab. Hanya saja, cara kedua ini agak sulit dilakukan, karena harus diketahui simpul sihir yang ditanam oleh dukun. Jika simpul sihir ini bisa dihancurkan maka pengaruh sihir akan hilang total. Simpul ini bak pangkalan militer bagi si dukun untuk menyihir objek sasaran.

Sebagaimana hal ini pernah dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Berikut redaksi kisah yang lebih lengkap. Redaksi ini disebutkan oleh At-Tsa’alibi dalam tafsirnya dan dinukil oleh Ibnu katsir:

Dari Ibnu Abbas dan A’isyah radhiyallahu ‘anhuma menceritakan:

Dulu ada seorang remaja Yahudi yang menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga, datanglah beberapa orang Yahudi menemui anak ini. Sampai akhirnya si remaja ini mengambil rontokan rambut kepala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan potongan sisir rambut, dan dia berikan ke orang Yahudi. Akhirnya, mereka gunakan rambut ini sebagai bahan untuk menyihir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pelaku sihir adalah seorang Yahudi Bani Zuraiq, namanya Labid bin A’sham. Simpul sihir dari rambut tersebut di tanam di sumur milik Bani Zuraiq, namanya sumur Dzarwan.

Karena pengaruh sihir ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jatuh sakit, sampai rambut beliau mudah rontok. Beliau seolah-olah melakukan sesuatu dengan istrinya padahal tidak melakukan apapun. Sampai akhirnya beliau bermimpi, beliau melihat ada dua malaikat yang datang. Yang satu duduk di dekat kepala beliau dan yang satu duduk di dekat kaki beliau.

Malaikat pertama bertanya, “Apa yang terjadi dengan orang ini?” “Dia tersihir.” Jawab Malaikat kedua. “Siapa yang menyihir?” Tanya malaikat pertama. “Labid bin A’sham orang Yahudi.” Jawab malaikat
kedua. “Dengan apa dia disihir?” Jawabnya: “Dengan rambut dan potongan sisir.” “Di mana simpul sisirnya?” Jawabnya: “Dibungkus kulit mayang kurma, ditindih batu, di dalam sumur Dzarwan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun. Kemudian beliau berangkat ke sumur Dzarwan di Bani Zuraiq bersama Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awam, dan Ammar bin Yasir.

Ali diperintahkan untuk mengambil batu itu, untuk mengeluarkan bungkus simpul sihir. Ketika itu, Allah menurunkan dua surat Al-Muawidzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas). Sebelumnya, Ali bin Abi Thalib diperintahkan untuk membaca dua surat tersebut. Ternyata di dalamnya ada beberapa helai rambut dan potongan sisirnya. Di sana juga ada ikatan buntalan jumlahnya ganjil. Selanjutnya benda itu dimusnahkan dan sumurnya ditutup.

Seketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung terasa ringan dan hilang pengaruh sihirnya. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali, beliau sampaikan kepada istrinya:

يَا عَائِشَةُ، كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الحِنَّاءِ، أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ

“Hai Aisyah, air sumur itu seperti terkena daun pacar (inai). Atau seolah pangkal mayang kurma seperti kepala setan.” (HR. Bukhari 5763)

Imam Ibnul Qoyim dalam Zadul Ma’ad mengatakan:

Cara menyembuhkan sakit ini ada dua, di antaranya adalah mengeluarkan sumber sihir dan menghancurkannya. Ini adalah cara yang paling sempurna. Sebagaimana terdapat riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau berdoa kepada Allah tentang sumber sihir yang menimpa beliau, kemudian Allah tunjukkan bahwa pangkalnya ada di dalam sumur, dengan rambut dan potongan sisir dibungkus mayang kurma jantan.

Ketika benda itu dikeluarkan, pengaruh sihir itu langsung hilang, seolah beliau baru terbebas dari ikatan. Inilah metode yang paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir. Seperti halnya menghilangkan sumber penyakit dalam tubuh (Zadul Ma’ad, 4:113)

B. PENCEGAHAN DARI SIHIR

1- Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala bentuknya.

2- Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu 'anhu :

يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ...

"Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…"[HR Tirmidzi]

3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya matahari. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka". [HR Bukhari Muslim].

4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung, binatang yang diawetkan dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, gitar, piano, seruling dan musik.

5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

"Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah".[HR Muslim]

6- Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan, do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya.

Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah.” [Zaadul Ma’ad (4/116)]

7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :

مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ

"Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu". [HR Bukhari dan Muslim]

Setelah membaca ini jangan lupa sebarkan pada yang lain melalui facebook dll untuk mempersempit propaganda dukun dan tipu daya syaithon yang terkutuk.

Hanya pada Allah lah tempat kita berlindung dari segala bentuk marabahaya dan kedzaliman.